Aulia Marti
Borneo Tribune, Pontianak

Wakil Walikota Pontianak, Sutarmidji, kembali menggelar donor darah di kediamannya, Jalan KS Tubun, Minggu (1/7) kemarin. Donor darah yang dihelat sejak pukul 08.00 wib, sekaligus memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang jatuh pada, 26 Juni.

Dalam pelaksanaan itu, ia menargetkan pendonor darah sebanyak 150 orang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi respon kepada masyarakat, agar mau menyumbangkan darahnya.

Selama ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak, hanya mampu memenuhi kebutuhan darah sebesar 40-50 persen. Jumlah kantong darah yang dibutuhkan mencapai 1.200 kantong.

“Kita perlu terobosan baru, untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, dengan menyumbang darah untuk menolong sesama,” kata Sutarmidji.

Ia menegaskan, donor darah atau mengambil darah di PMI, tidak dikenakan biaya. Namun, untuk proses sterilisasi darah, memerlukan biaya mahal. Perkantong bisa dikenakan Rp250 ribu. Tapi, bagi masyarakat tak mampu, tidak dikenakan biaya. Syaratnya, masyarakat harus memiliki kartu Asuransi Kesehatan Miskin (Askeskin), dan golongan PNS yang menginap di rumah sakit ruang kelas III.

Dalam penyimpanan darah itu, PMI telah memberikan keringanan sebesar Rp50 ribu. Pemerintah Kota Pontianak memberikan Rp25 ribu. Sisanya, ditutupi masyarakat yang memerlukan darah.

Sebenarnya, biaya yang dibebankan untuk sterilisasi darah, termasuk murah. Tarif standar yang diwajibkan World Health Organization (WHO), sebesar Rp 500 ribu per-kantong.

Sterilisasi darah dimaksudkan, agar darah yang telah terkumpul di PMI, dapat terhindar dari virus HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya. Ia menyayangkan, masyarakat belum mengetahui hal ini.

Selain itu, biaya pemusnahan darah yang tidak layak pakai, juga memerlukan biaya tinggi. Darah harus dibakar pada suhu 300 derajat celcius.

Ia menyarankan kepada PMI Kota Pontianak, agar selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat. “Tentang arti penting menyumbang darah, dan biaya sterilisasi yang dibebankan kepada masyarakat,” kata Sutarmidji.□

0 komentar: